Kamis, 25 September 2008

Analisa Teknikal

Analisa Teknikal

Analisa teknical adalah terminologi yang kompleks untuk metode yang paling dasar dalam investasi. Secara sederhana, analisa tecnikal adalah studi harga dengan menggungankan grafik sebagai alat utama.
Asal-usul dari analisa teknikal yang di gunakan saat ini berasal dari Dow Theory, asal-usul ini mencakup prinsip-prinsip seperti tren harga, harga melakukan diskon pada semua informasi yang diketahui, konfirmasi dan penyimpangan (divergence), volume mencerminkan perubahan harga, dan dukungan tahanan (support/resistance).
Analisa teknikal pertama kali di temukan oleh Charles Dow, dan sumbangan Charles Dow dalam analisa teknikal yang digunakan saat ini tidak dapat diabaikan. Perhatiannya pada dasar-dasar gerakan harga menciptakan metode yang betul-betul baru dalam menganalisa pasar

Indikator-Indikator Dalam Analisa Teknikal

Di dalam web ini akan di jelaskan mengenai analisa teknikal modern. Indikator dalam analisa teknikal modern pada umumnya di bagi menjadi dua bagian yaitu indikator lagging (menyusul) dan indikator leading (mendahului). Berikut ini akan dijelaskan indikator mana saja yang sering digunakan oleh para pelaku pasar dan apa saja yang termasuk indikator lagging and indikator leading.

Indikator Lagging

Moving Average. Moving average (rata-rata bergerak) adalah salah satu dari alat-alat dalam analisa teknikal yang paling tua dan paling popular. Moving average adalah harga rata-rata dari suatu securitas pada suatu saat. Ada banyak variasi aplikasi metode rata-rata bergerak yang digunakan dalam analisa teknical. Antara lain Simple Moving Average, Weigthed Moving Average, Exponential Moving Average. Penggunaan ketiga alat indikator tersebut sama saja. Hanya tingkat sensitifitas yang diberikan masing-masing indikator tersebut yang berbeda. Beberapa aturan-aturan umum yang harus diperhatikan dalam analisa moving average adalah :

  • MA > Data Aktual berarti signal bearish, harga akan turun
  • MA < style=""> berarti signal bullish, harga akan naik
  • MA Pendek > MA Panjang berarti signal bullish, harga akan naik
  • MA Pendek <>
  • Titik Potong antara MA berarti signal perubahan arah, harga akan berbalik arah

Indikator Leading

  • Moving Average Convergence Divergence (MACD). Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan. berbeda dengan alat analisa yang telah kita bahas sebelumnya, yaitu Moving Average (MA). Hanya bedanya kalau dalam analisa MA langsung kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga, dalam analisa MACD, output yang di hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, mengolahnya sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga.
Moving Average Convergence Divergence
macd.jpg
  • Relative Strength Index (RSI).Indikator Relative Strength Index (RSI) ini mneghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah :
    • Konfirmasi kejadian overbought / oversold
    • Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence
    • Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan
Relative Strenght Index
rsi.jpg
  • Commodity Channel Index (CCI). Commodity Channel Index (CCI) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur berbagai harga dari rata-rata statisticnya. Nilai yang tinggi menunjukkan harga yang secara tidak normal lebih tinggi dari harga rata-rata, sementara nilai yang rendah menunjukkna harga yang secara tidak normal lebih rendah dari harga rata-rata. Informasi yang dapat kita peroleh dari analisa ini kurang lebih sama dengan apabila kita menggunakan analisa RSI yaitu informasi tentang kejadian overbought / oversold
Commodity Channel Index
cci.jpg
  • Stochastic Oscillator. Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadapposisi close beberapa waktu lalu. Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure). Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah :
    • Informasi Overbought / oversold
    • Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing
    • Divergence positif dan divergence negatif
Stochastic Oscillator
stochasticoscillator.jpg
  • Directional Movement Index (DMI). Adalah alat analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi terdapat trend dalam sebuah saham. DMI pada dasarnya adalah alat analisa yang digunakan untuk membandingkan +DI (Directional Indikator) 14 hari, dan -DI dengan periode yang sama. Interpretasi sederhana dari penggunaan DMI adalah :
    • Mengambil posisi "beli" ketika garis +DI memotong garis -DI dari bawah
    • Mengambil posisi "jual" ketika garis -DI memotong garis +DI dari bawah
Directional Movement Index
dmi.jpg
  • Bolingger Band. Adalah indikator yang dapat membantu penggunanya untuk membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode analisa. Bolingger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dab yang paling bawah disebut lower band. Middle band sendiri sebenarnya adalah simple moving average. dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:
    • Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya
    • Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketikamenembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya
    • Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan
Bolingger Band
bb.jpg